sumber : herbalonfocus.blogspot.com
PENDAHULUAN
Anak merupakan dambaan setiap
keluarga. Selain itu setiap keluarga juga mengharapkan anaknya kelak bertumbuh
kembang optimal (sehat fisik, mental,/kognitif, dan sosial), dapat dibanggakan,
serta berguna bagi nusa dan bangsa. Sebagai aset bangsa, anak harus mendapatkan
perhatian sejak mereka masih di dalam kandungan sampai mereka mejadi manusia
dewasa.
Tumbuh kembang merupakan proses
yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung sampai
dewasa. Dalam proses mencapai dewasa inilah, anak harus melalui berbagai tahap
tumbuh kembang. Tercapainya tumbuh kembang optimal tergantung pada potensi
biologik. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil
interaksi antara faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (biologis, fisik, dan psikososial). Proses
yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri tersendiri pada
setiap anak.
Pengetahuan mengenai dasar-dasar
tumbuh kembang anak sangat penting dan harus dikuasai oleh semua tenaga medis.
Bila dasar ilmu ini kuat, kita akan sangat mudah mengetahui setiap kali ada
penyimpangan dan segera dapat ditindaklanjuti.
DEFENISI
Tumbuh
kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi, biokimia,
dan fisiologi yang terjadi sejak
konsepsi sampai naturitas/dewasa. Banyak orang menggunakan istilah “tumbuh” dan
“kembang” secara sendiri-sendiri atau bahkan berbeda, tetapi saling berkaitan
dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah
sebagai berikut .
1. Pertumbuhan (growth) adalah
perubahan yang bersifat kualitatif, yaitu pertambahan jumlah, ukuran, dimensi
pada tingkat sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar
secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.
Sebagai contoh, hasil dari pertumbuhan dari otak adalah anak mempunyai kapasitas lebih besar untuk belajar, mengiggat, dan mempergunakan akalnya. Jadi
anak tumbuh baik secara fisik maupun mental. Pertumbuhan fisik dapat dinilai
dengan ukuran berat ( gram, pound, kilogan), ukuran panjang (cm, meter) umur
tulang, dan tnada-tanda seks sekunder.
2. Perkembangan (devolopment) adalah
perubahan yang bersifat kuanlitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks,
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut proses diferensiasi sel tubuh,
jaringan tubuh, organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi
dan perkembangan perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungnya.
Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat progresif, terarah, dan
terpadu/koheren. Progresif mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi
mempunyai arah tertentu dan cenderung maju ke depan, tidak mundur ke belakang.
Terarah dan terpadu menunjukan bahwa terdapat hubungan yang pasti antara
perubahan yang terjadi saat ini, sebelumnya, dan berikutnya.
TUJUAN ILMU TUMBUH
KEMBANG
Tujuan
ilmu tumbuh kembang adalah :
1) Memahami pola normal tumbuh
kembang anak.
2) Mempelajari faktor-faktor yang
terkait dengan tumbuh kembang anak.
3) Melakukan upaya-upaya untuk
menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang fisik, mental/kognitif, maupun
sosial-emosional.
4) Melakukan deteksi dini terhadap
kelainan tumbuh kembang dengan cara melakukan skrining rutin serta melakukan assesment untuk menegakan diagnosis dan
mencari penyebab.
5) Melakukan tatalaksana yang
komprehensif erhadap masalah-masalah yang terkait dengan tumbuh kembang anak,
serta melakukan upaya pencegahan.
CIRI-CIRI TUMBUH
KEMBANG ANAK
Menurut
Hurlock EB, tumbuh kembang anak mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu :
1. Perkembangan melibatkan perubahan
(development involves changes).
2. Perkembangan awal lebih kritis
daripada perkembangan selanjutnya (early
development is more critical than later development).
3. Perkembanga adalah hasil dari
maturasi dan proses belajar (development
is the product of maturation and learning).
4. Pola perkembangan dapat
diramalkan (the developmental pattern is
predictable)
5. Pola perkembangan mempunyai
karakteristik yang dapat diramalkan (the
developmental pattern has predictable characteristics).
6. Terdapat perbedaan individu dalam
perkembangan (there are individual
differences in development).
7. Terdapat periode/tahap dalam pola
perkembangan (there are social
expectation for every developmental period).
8. Terdapat harapan sosial untuk
setiap periode perkembangan (there are
social expectation for every developmental period).
9. Setiap area perkembangan
mempunyai potensi resiko ( every area of
development has potential hazards).
TAHAP TUBUH KEMBANG
ANAK
Masa
pranatal mulai mulai dari saat konsepsi sampai lahir. Pada masa ini, terejadi
tumbuh kembang yang sangat pesat. Sel telur yang telah dibuahi mengalami
deferensiasi yang berlangsung cepat hingga terbentuknya organ-organ tubuh yang
berfungsi sesuai dengan tugasnya, hanya perlu waktu 9 bulan didalam kandungan.
Masa embrio berlangsung sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu( ada yang
mengatakan sampai 12 minggu). Pada saat ini, mulai terbentuk organ-organ tubuh
dan sanggat peka terhadap lingkungan. Pada masa fetus disini, terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia yang sempurna, danorgan-organ
tubuh yang telah terbentuk mulai berfungsi. Sedangkan pada masa fertus lanjut,
pertumbuhan berlangsung pesat dan perkenbangan fungsi organ-organ tubuh. Pada
masa ini, terjadi transfer imunogolubulin dari dari darah ibu melalui plasenta
dan terjadi akumulasi asam lemak esensial omega 3 (docosa hexanoic acid/DHA dan
omega 6 ( arachidonic acid/AA) pada otak dan retina.
Pada masa neonatal, terjadi adaptasi
lingkungan dari kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstrauteri dan terjadi
perubahan sirkulasi darah. Organ-organ tubuh berfungsi sesuai tugasnya di dalam
kehidupan ekstrauteri. Pada masa 7 hari pertama (neonatal dini), bayi harus
mendapatkan perhatian khusus, karena angka kematian bayi pada masa ini tinggi.
Pada masa bayi dan masa dini,
pertumbuhan masih pesat walaupun kecepatan pertumbuhan telah mengalami
deselerasi dan proses maturasi terus berlangsung, terutama sistem saraf. Pada masa prasekolah, kecepatan
pertumbuhan lambat dan berlangsung stabil (plateau). Pada masa ini, terdapat
kemajuan perkembangan motorik dan fungsi ekskresi. Aktivitas fisik bertambah
serta keterampilan dan proses berfikir meningkat.
Pada masa praremaja, pertumbuhan
lebih cepat daripada masa prasekolah, keterampilan dan intelektual makin
berkembang, anak senang bermain berkelompok dengan teman yang berjenis kelamin
sama. Sedangkan pada masa remaja, anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa
remaja bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Masa ini merupakan masa
transisi dari masa anak ke dewasa. Pada masa ini, terjadi pacu tumbuh berat
badan dan tinggi badan yang disebut sebagai adolescent
growth spurt (pacu tumbuh adolesen). Pada masa ini, juga terjadi
pertumbuhan yang pesat pada alat-alat kelamin dan timbul tanda-tanda seks
sekunder.
KEBUTUHAN DASAR
ANAK
Kebutuhuan
dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan
dasar (Titi 1993):
1.
Kebutuhan
fisik-biomedis (ASUH)
Kebutuhab
fisik-biomedis meliputi pangan / gizi (kebutuhan terpenting), perawatan
kesehatan dasar (antara lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan bayi / anak yang teratur pengobatan kalau sakit),
papan / pemukiman yang layak, kebersihan perorangan, sanitasi lingkungan,
sandang, kebugaran jasmani, rekreasi, dan lain- lain.
2.
Kebutuhan
emosi / kasih sayang(ASIH)
Pada
tahun pertama kehidupan, hubungan yang penuh kasih sayang, erat, mesra, dan
selaras antara ibu / pengasuh sedini dan selanggeng mungkin akan menjalin rasa
aman bagi bayi. Hubungan ini diwujudkan dengan kontak fisik ( kulit / tatap
mata) dan psikis sedini mungkin, misal dengan menyusui bayi secepat mungkin
segera setelah lahir (inisiasi dini). Peran ayah dalam memberikan kasi sayang
dan menjaga keharmonisan keluarga juga merupakan media yang bagus untuk tumbuh
kembang anak. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan
mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak secara fisik, metal, sosial,
emosi, yang disebut sindrom deprivasi
maternal. Kasih sayang dari orangtua
(ayah- ibu) akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar (basic trust).
3.
Kebutuhan
akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi
mental merupakan cikal bakal untuk proses belajar (pendidikan dan pelatihan)
pada anak. Stimulasi mental (ASAH), ini merangsang perkembangan mental
psikososial : kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama,
kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.
KESIMPULAN
Konsep dasar
tumbuh kembang anak perlu dipahami oleh setiap tenaga medis dalam upaya
mengotimalkan tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu
yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa serta mempunyai ciri-ciri dan pola
tertentu. Resiko gangguan tumbuh kembang anak bisa berasal dari faktor
intrinsik maupun ekstrinsik.
Tumbuh kembang
pada awal kehidupan sangat penting. Karena itu, sangat perlu dilakukanya
deteksi dini dengan cara skrining yang
teratur dan stimulasi disini. Red flag pada milestone perkembangan anak dapat dipakai sebagai petunjuk awal
sebelum skrining, demikian pula pemantauan pertumbuhan fisik dengan menggunakan
KMS/ growth chart.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Ebrahin
GJ. Social & Community Peadiatrics in
Developing Countries, Caring fot The Rural and Urban Poor, 1 st.Ed.
Macmillan, London, 1985.
2.
Ebrahin
GJ. Child Health in a Changing
Environment. 1st.Ed. Macemillan,
London, 1982.
3.
Brandt
Ingeborg. Growth dynamics of low-birth-weight infants with emphasis on the
perinatal period, in Falkner & Tanner : Human Growth A Comprehensive
Treatise, 2 nd.Ed. Vol 1, Plenum, New York, 1986, h 415.
4.
Titi
S. Sularyo. Pertumbuhan Linier (stature) anak dan upaya pemantauannya dengan
minat pada perawat pendek Naskah Lengkap : Masah penyimpangan pertumbuhan
somatik pada anak dan remaja, Pendidikan Kedokteran, Berkelanjutan Ilmu
Kesehatan Anak XXVIII, FKUI, Jakarta 16-17 Februari 1993, h 29-48.
5.
Markum
AH. “Tumbuh Kembang”, dalm Markum AH dkk, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I, Cetakan I, Balai Penerbit FKUI, 1991,
h 9-41.
6.
Hurklock
EB. Chil Development. 6th ed. Auckland:MccGraw-Hill;1984. h. 22-47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar