tahu sedikit

TAHU SEDIKIT

Laman

Jumat, 07 Oktober 2016

Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak



sumber : herbalonfocus.blogspot.com

PENDAHULUAN

         Anak merupakan dambaan setiap keluarga. Selain itu setiap keluarga juga mengharapkan anaknya kelak bertumbuh kembang optimal (sehat fisik, mental,/kognitif, dan sosial), dapat dibanggakan, serta berguna bagi nusa dan bangsa. Sebagai aset bangsa, anak harus mendapatkan perhatian sejak mereka masih di dalam kandungan sampai mereka mejadi manusia dewasa.


      Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung sampai dewasa. Dalam proses mencapai dewasa inilah, anak harus melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Tercapainya tumbuh kembang optimal tergantung pada potensi biologik. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial  (biologis, fisik, dan psikososial). Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
       

       Pengetahuan mengenai dasar-dasar tumbuh kembang anak sangat penting dan harus dikuasai oleh semua tenaga medis. Bila dasar ilmu ini kuat, kita akan sangat mudah mengetahui setiap kali ada penyimpangan dan segera dapat ditindaklanjuti.


DEFENISI
          Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi, biokimia, dan  fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai naturitas/dewasa. Banyak orang menggunakan istilah “tumbuh” dan “kembang” secara sendiri-sendiri atau bahkan berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut .
1.      Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kualitatif, yaitu pertambahan jumlah, ukuran, dimensi pada            tingkat sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan                struktur organ-organ tubuh dan otak. Sebagai contoh, hasil dari pertumbuhan dari otak adalah anak mempunyai                 kapasitas lebih besar untuk belajar, mengiggat, dan mempergunakan akalnya. Jadi anak tumbuh baik secara fisik               maupun mental. Pertumbuhan fisik dapat dinilai dengan ukuran berat ( gram, pound, kilogan), ukuran panjang (cm,           meter) umur tulang, dan tnada-tanda seks sekunder.
2.      Perkembangan (devolopment) adalah perubahan yang bersifat kuanlitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah                   bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan                  dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut proses diferensiasi              sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan sistem organ yang berkembang  sedemikian rupa sehingga masing-masing                  dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi dan perkembangan                  perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungnya. Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat                      progresif, terarah, dan terpadu/koheren. Progresif mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah            tertentu dan cenderung maju ke depan, tidak mundur ke belakang. Terarah dan terpadu menunjukan bahwa terdapat          hubungan yang pasti antara perubahan yang terjadi saat ini, sebelumnya, dan berikutnya.
 
 
TUJUAN ILMU TUMBUH KEMBANG
         Tujuan ilmu tumbuh kembang adalah :
            1)      Memahami pola normal tumbuh kembang anak.
            2)      Mempelajari faktor-faktor yang terkait dengan tumbuh kembang anak.
            3)      Melakukan upaya-upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang fisik, mental/kognitif,                                 maupun sosial-emosional.
            4)      Melakukan deteksi dini terhadap kelainan tumbuh kembang dengan cara melakukan skrining rutin serta                               melakukan assesment untuk menegakan diagnosis dan mencari penyebab.
            5)      Melakukan tatalaksana yang komprehensif erhadap masalah-masalah yang terkait dengan tumbuh kembang                       anak, serta melakukan upaya pencegahan.

CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK
          Menurut Hurlock EB, tumbuh kembang anak mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu :
           1.      Perkembangan melibatkan perubahan (development involves changes).
           2.      Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya (early development is more critical than                     later development).
           3.      Perkembanga adalah hasil dari maturasi dan proses belajar (development is the product of maturation and                           learning).
           4.      Pola perkembangan dapat diramalkan (the developmental pattern is predictable)
           5.      Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan (the developmental pattern has                                      predictable characteristics).
           6.      Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan (there are individual differences in development).
           7.      Terdapat periode/tahap dalam pola perkembangan (there are social expectation for every developmental                               period).
            8.      Terdapat harapan sosial untuk setiap periode perkembangan (there are social expectation for every                                         developmental period).
             9.      Setiap area perkembangan mempunyai potensi resiko ( every area of development has potential hazards).

TAHAP TUBUH KEMBANG ANAK
             Masa pranatal mulai mulai dari saat konsepsi sampai lahir. Pada masa ini, terejadi tumbuh kembang yang sangat pesat. Sel telur yang telah dibuahi mengalami deferensiasi yang berlangsung cepat hingga terbentuknya organ-organ tubuh yang berfungsi sesuai dengan tugasnya, hanya perlu waktu 9 bulan didalam kandungan. Masa embrio berlangsung sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu( ada yang mengatakan sampai 12 minggu). Pada saat ini, mulai terbentuk organ-organ tubuh dan sanggat peka terhadap lingkungan. Pada masa fetus disini, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia yang sempurna, danorgan-organ tubuh yang telah terbentuk mulai berfungsi. Sedangkan pada masa fertus lanjut, pertumbuhan berlangsung pesat dan perkenbangan fungsi organ-organ tubuh. Pada masa ini, terjadi transfer imunogolubulin dari dari darah ibu melalui plasenta dan terjadi akumulasi asam lemak esensial omega 3 (docosa hexanoic acid/DHA dan omega 6 ( arachidonic acid/AA) pada otak dan retina.
           
            Pada masa neonatal, terjadi adaptasi lingkungan dari kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstrauteri dan terjadi perubahan sirkulasi darah. Organ-organ tubuh berfungsi sesuai tugasnya di dalam kehidupan ekstrauteri. Pada masa 7 hari pertama (neonatal dini), bayi harus mendapatkan perhatian khusus, karena angka kematian bayi pada masa ini tinggi.
            Pada masa bayi dan masa dini, pertumbuhan masih pesat walaupun kecepatan pertumbuhan telah mengalami deselerasi dan proses maturasi terus berlangsung, terutama sistem saraf. Pada masa prasekolah, kecepatan pertumbuhan lambat dan berlangsung stabil (plateau). Pada masa ini, terdapat kemajuan perkembangan motorik dan fungsi ekskresi. Aktivitas fisik bertambah serta keterampilan dan proses berfikir meningkat.
            Pada masa praremaja, pertumbuhan lebih cepat daripada masa prasekolah, keterampilan dan intelektual makin berkembang, anak senang bermain berkelompok dengan teman yang berjenis kelamin sama. Sedangkan pada masa remaja, anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa remaja bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Masa ini merupakan masa transisi dari masa anak ke dewasa. Pada masa ini, terjadi pacu tumbuh berat badan dan tinggi badan yang disebut sebagai adolescent growth spurt (pacu tumbuh adolesen). Pada masa ini, juga terjadi pertumbuhan yang pesat pada alat-alat kelamin dan timbul tanda-tanda seks sekunder.

KEBUTUHAN DASAR ANAK
          Kebutuhuan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar (Titi 1993):
  
          1.      Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)
                   Kebutuhab fisik-biomedis meliputi pangan / gizi (kebutuhan terpenting), perawatan kesehatan dasar (antara                        lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan bayi /  anak yang teratur pengobatan kalau sakit), papan /                                pemukiman yang layak, kebersihan perorangan, sanitasi lingkungan, sandang, kebugaran jasmani, rekreasi,                        dan lain- lain.
 
          2.      Kebutuhan emosi / kasih sayang(ASIH)
                    Pada tahun pertama kehidupan, hubungan yang penuh kasih sayang, erat, mesra, dan selaras antara ibu /                               pengasuh sedini dan selanggeng mungkin akan menjalin rasa aman bagi bayi. Hubungan ini diwujudkan                             dengan kontak fisik ( kulit / tatap mata) dan psikis sedini mungkin, misal dengan menyusui bayi secepat                             mungkin segera setelah lahir (inisiasi dini). Peran ayah dalam memberikan kasi sayang dan menjaga                                       keharmonisan keluarga juga merupakan media yang bagus untuk tumbuh kembang anak. Kekurangan kasih                       sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak                           secara fisik, metal, sosial, emosi, yang disebut sindrom deprivasi maternal.  Kasih sayang dari orangtua (ayah-                     ibu) akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar (basic trust).
 
         3.      Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
                  Stimulasi mental merupakan cikal bakal untuk proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi                   mental (ASAH), ini merangsang perkembangan mental psikososial : kecerdasan, keterampilan, kemandirian,                       kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.


KESIMPULAN
                 Konsep dasar tumbuh kembang anak perlu dipahami oleh setiap tenaga medis dalam upaya mengotimalkan tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa serta mempunyai ciri-ciri dan pola tertentu. Resiko gangguan tumbuh kembang anak bisa berasal dari faktor intrinsik maupun ekstrinsik.
                Tumbuh kembang pada awal kehidupan sangat penting. Karena itu, sangat perlu dilakukanya deteksi dini  dengan cara skrining yang teratur dan stimulasi disini.  Red flag pada milestone perkembangan anak dapat dipakai sebagai petunjuk awal sebelum skrining, demikian pula pemantauan pertumbuhan fisik dengan menggunakan KMS/ growth chart.


DAFTAR PUSTAKA

    1.      Ebrahin GJ. Social & Community Peadiatrics in Developing Countries, Caring fot The Rural and Urban Poor, 1               st.Ed. Macmillan, London, 1985.
    2.      Ebrahin GJ. Child Health in a Changing Environment.  1st.Ed. Macemillan, London, 1982.
    3.      Brandt Ingeborg. Growth dynamics of low-birth-weight infants with emphasis on the perinatal period, in Falkner                 & Tanner : Human Growth A Comprehensive Treatise, 2 nd.Ed. Vol 1, Plenum, New York, 1986, h 415.
    4.      Titi S. Sularyo. Pertumbuhan Linier (stature) anak dan upaya pemantauannya dengan minat pada perawat pendek               Naskah Lengkap : Masah penyimpangan pertumbuhan somatik pada anak dan remaja, Pendidikan Kedokteran,                   Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XXVIII, FKUI, Jakarta 16-17 Februari 1993, h 29-48.
     5.      Markum AH. “Tumbuh Kembang”, dalm Markum AH dkk,  Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak.  Jilid I, Cetakan I,                   Balai Penerbit FKUI, 1991, h 9-41.
    6.      Hurklock EB. Chil Development. 6th ed. Auckland:MccGraw-Hill;1984. h. 22-47
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar